resep bumbu sate madura, simak vidionya sampai selesai agar tidak gagal paham
Bahan dasar bumbu sate madura
Pada umumnya bumbu dasar sate madura dibuat dari kacang tanah
berikut bahan bahan bumbu yang dapat dicampur dengan kacang tanah agar menghasilkan rasa bumbu sate yang enak gurih dan wangi,
1. Bawang merah
2. Bawang putih
3. Kemiri
4. Cabai merah keriting
5. Garam
6. Penyedap rasa(mecin)
Takaran yang pas bumbu sate madura
adapun ukuran bahan bahan bumbu untuk kacang satu kilo gram adalah minyak goreng secukupnya
120 gram bawang merah
80 gram kemiri
80 gram cabai merah keriting
80 gram bawang putih
garam secukupnya
Penyedap rasa secukupnya
cara mengolah (memasak) bumbu kacang
pertama panaskan terlebih dahulu minyak goreng yang sudah ada di atas penggorengan (pastikan apinya tidak terlalu besar) lalu masukkan kacang tanah bawang merah dan kemiri secara bersamaan, kemudian di aduk aduk berlahanlahan (agar tidak gosong) sampai matang, setelah semuanya matang lalu di angkat dari atas penggorengan, setelah kacang dan bumbu sudah tidak panas (adem) kemudian kacang dan bumbu dihaluskan, setelah halus kemudian kacang di rebus dengan air secukupnya,(sambil di aduk aduk) agar tidak gosong, sekiranya bumbu kacang sudah mulai mengental masukkan bawang putih yang sudah di haluskan (diulek) agar me nimbulkan rasa yang pas (enak, gurih) masukkan garam dan penyedap rasa (micin) secukupnya, bumbu kacang sudah matang siap diangkat dari atas kompor.
catatan : agar bumbu kacang terasa lebih enak dan gurih di campur dengan air bekas rebusan kulit ayam, masukkan air rebusan kulit ayam ketika bumbu sudah mulai mengental.
Untuk lebih jelasnya simak vidio diatas sampai selesai. Selamat mencoba
Salah satu yang paling sering di fitnah adalah tahlilan tidak berdasarkan dalil bahkan dianggap rujukannya dari kitab Agama Hindu. Untuk itu, kali ini saya tunjukkan Dalil-Dalil Tahlilan 3, 7, 25, 40, 100, Setahun & 1000 Hari dari Kitab Ulama Ahlussunnah wal Jamaah, bukan kitab dari agama hindu.
Rasulullah saw bersabda: “Doa dan shodaqoh itu hadiah kepada mayyit.” Berkata Umar: “shodaqoh setelah kematian maka pahalanya sampai tiga hari dan shodaqoh dalam tiga hari akan tetap kekal pahalanya sampai tujuh hari, dan shodaqoh di hari ke tujuh akan kekal pahalanya sampai 25 hari dan dari pahala 25 sampai 40 harinya lalu sedekah dihari ke 40 akan kekal hingga 100 hari dan dari 100 hari akan sampai kepada satu tahun dan dari satu tahun sampailah kekalnya pahala itu hingga 1000 hari.”
Rujukan : (Al-Hawi lil Fatawi Juz 2 Hal 198)
Jumlah-jumlah harinya (3, 7, 25, 40, 100, setahun & 1000 hari) jelas ada dalilnya, sejak bilakah agama Hindu ada Tahlilan ?
Berkumpul kiriman doa adalah bentuk shodaqoh buat mayyit.
Ketika Umar sebelum wafatnya, ia memerintahkan pada Shuhaib untuk memimpin shalat, dan memberi makan para tamu selama 3 hari hingga mereka memilih seseorang, maka ketika hidangan–hidangan ditaruhkan, orang – orang tak mau makan karena sedihnya, maka berkatalah Abbas bin Abdulmuttalib:
Wahai hadirin.. sungguh telah wafat Rasulullah saw dan kita makan dan minum setelahnya, lalu wafat Abubakar dan kita makan dan minum sesudahnya, dan ajal itu adalah hal yang pasti, maka makanlah makanan ini..!”, lalu beliau menghulurkan tangannya dan makan, maka orang–orang pun menghulurkan tangannya masing–masing dan makan.
Rujukan: [Al Fawaidussyahiir Li Abi Bakar Assyafii juz 1 hal 288, Kanzul ummaal fii sunanil aqwaal wal af’al Juz 13 hal 309, Thabaqat Al Kubra Li Ibn Sa’d Juz 4 hal 29, Tarikh Dimasyq juz 26 hal 373, Al Makrifah wattaarikh Juz 1 hal 110]
Kemudian dalam kitab Imam As Suyuthi, Al-Hawi li al-Fatawi:
Imam Thawus berkata: “Sungguh orang-orang yang telah meninggal dunia difitnah dalam kubur mereka selama tujuh hari, maka mereka (sahabat) gemar menghidangkan makanan sebagai ganti dari mereka yang telah meninggal dunia pada hari-hari tersebut.”
Dari Ubaid bin Umair ia berkata: “Dua orang yakni seorang mukmin dan seorang munafiq memperoleh fitnah kubur. Adapun seorang mukmin maka ia difitnah selama tujuh hari, sedangkan seorang munafiq disiksa selama empat puluh hari.”
Dalam tafsir Ibn Katsir (Abul Fida Ibn Katsir al Dimasyqi Al Syafi’i) 774 H beliau mengomentari ayat 39 surah an Najm (IV/236: Dar el Quthb), beliau mengatakan Imam Syafi’i berkata bahwa tidak sampai pahala itu, tapi di akhir2 nya beliau berkomentar lagi
bacaan alquran yang dihadiahkan kepada mayit itu sampai, Menurut Imam Syafi’i pada waktu beliau masih di Madinah dan di Baghdad, qaul beliau sama dengan Imam Malik dan Imam Hanafi, bahwa bacaan al-Quran tidak sampai ke mayit, Setelah beliau pindah ke mesir, beliau ralat perkataan itu dengan mengatakan bacaan alquran yang dihadiahkan ke mayit itu sampai dengan ditambah berdoa “Allahumma awshil.…dst.”, lalu murid beliau Imam Ahmad dan kumpulan murid2 Imam Syafi’i yang lain berfatwa bahwa bacaan alquran sampai.
Pandangan Hanabilah, Taqiyuddin Muhammad ibnu Ahmad ibnu Abdul Halim (yang lebih populer dengan julukan Ibnu Taimiyah dari madzhab Hambali) menjelaskan:
“Adapun sedekah untuk mayit, maka ia boleh mengambil manfaat berdasarkan kesepakatan umat Islam, semua itu terkandung dalam beberapa hadits shahih dari Nabi Saw. seperti perkataan sahabat Sa’ad “Ya Rasulallah sesungguhnya ibuku telah wafat, dan aku berpendapat jika ibuku masih hidup pasti ia bersedekah, apakah bermanfaat jika aku bersedekah sebagai gantinya?” maka Beliau menjawab “Ya”, begitu juga bermanfaat bagi mayit: haji, qurban, memerdekakan budak, do’a dan istighfar kepadanya, yang ini tanpa perselisihan di antara para imam”.
Rujukan : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/314-315)
Ibnu Taimiyah juga menjelaskan perihal diperbolehkannya menyampaikan hadiah pahala shalat, puasa dan bacaan al-Qur’an kepada:
Artinya: “jika saja dihadiahkan kepada mayit pahala puasa, pahala shalat atau pahala bacaan (al-Qur’an / kalimah thayyibah) maka hukumnya diperbolehkan”.
Rujukan : (Majmu’ al-Fatawa: XXIV/322)
Al-Imam Abu Zakariya Muhyiddin Ibn al-Syarof, dari madzhab Syafi’i yang terkenal dengan panggilan Imam Nawawi menegaskan;
“Disunnahkan untuk diam sesaat di samping kubur setelah menguburkan mayit untuk mendo’akan dan memohonkan ampunan kepadanya”, pendapat ini disetujui oleh Imam Syafi’i dan pengikut-pengikutnya, dan bahkan pengikut Imam Syafi’i mengatakan “sunnah dibacakan beberapa ayat al-Qur’an di samping kubur si mayit, dan lebih utama jika sampai mengha tamkan al-Qur’an”.
Selain paparannya di atas Imam Nawawi juga memberikan penjelasan yang lain seperti tertera di bawah ini;
“Dan disunnahkan bagi peziarah kubur untuk memberikan salam atas (penghuni) kubur dan mendo’akan kepada mayit yang diziarahi dan kepada semua penghuni kubur, salam dan do’a itu akan lebih sempurna dan lebih utama jika menggunakan apa yang sudah dituntunkan atau diajarkan dari Nabi Muhammad Saw. dan disunnahkan pula membaca al-Qur’an semampunya dan diakhiri dengan berdo’a untuknya, keterangan ini dinash oleh Imam Syafi’i (dalam kitab al-Um) dan telah disepakati oleh pengikut-pengikutnya”.
Rujukan : (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzab, V/258)
Al-‘Allamah al-Imam Muwaffiquddin ibn Qudamah dari madzhab Hambali mengemukakan pendapatnya dan pendapat Imam Ahmad bin Hanbal
Artinya “al-Imam Ibnu Qudamah berkata: tidak mengapa membaca (ayat-ayat al-Qur’an atau kalimah tayyibah) di samping kubur, hal ini telah diriwayatkan dari Imam Ahmad ibn Hambal bahwasanya beliau berkata: Jika hendak masuk kuburan atau makam, bacalah Ayat Kursi dan Qul Huwa Allahu Ahad sebanyak tiga kali kemudian iringilah dengan do’a: Ya Allah keutamaan bacaan tadi aku peruntukkan bagi ahli kubur.
Rujukan : (al-Mughny II/566)
Dalam al Adzkar dijelaskan lebih spesifik lagi seperti di bawah ini:
ﻭَﺫَﻫَﺐَ ﺍَﺣْﻤَﺪُ ْﺑﻦُ ﺣَﻨْﺒَﻞٍ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦَ ﺍْﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀِ ﻭَﺟَﻤَﺎﻋَﺔٌ ﻣِﻦْ ﺍَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﺸَّﺎِﻓـِﻌﻰ ﺍِﻟﻰَ ﺍَﻧـَّﻪُ ﻳَـﺼِﻞ rizqi yang halal dan berkah adalah TAHLILAN.
soto adalah salah satu masakan khas pulau madura, baik soto ayam ataupun soto daging, masakan yang satu ini banyak di sukai orang indonesia hususnya masyarakat pulau madura.
resep bumbu soto
Bumbu soto terdiri dari berbagai macam² jenis bumbu dapur
jenis² bumbu soto dan ukurannya
bawang merah yang sudah diiris
bawang putih (dihaluskan)
kemiri (dihaluskan)
lada (dihaluskan)
biji pala (dihaluskan)
jahe (dihaluskan)
kunyit (dihaluskan)
lengkoas (dihaluskan)b
udang basah atau udang kering (dihaluskan)
daun jeruk
minyak goreng
Cara mengolah / memasak bumbu soto
catatan : selama proses penggorengan pastikan apinya sedang saja dan bumbu sambil diaduk aduk agar tidak gosong. Selamat memasak